Penerapan Kurikulum Merdeka di Sistem Pendidikan Indonesia

Penerapan Kurikulum Merdeka

Pendidikan di Indonesia saat ini semakin berkembang, salah satu nya dengan adanya Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka ini mulai dikenalkan pada tahun 2021 sebagai penyempurna kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka ini sangat cocok untuk diterapkan di sekolah menangah kejuruan. Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya di jurusan otomotif memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Custom Feast sebagai blog otomotif sangat mendukung Kurikulum Merdeka ini, mari kita bersama simak dan dukung Kurikulum Merdeka, pelajari selengkapnya di kurikulum.ac.id

Kurikulum Merdeka

Sebelum kita membahas penerapan Kurikulum Merdeka di pendidikan Indonesia khususnya di sekolah menengah kejuruan jurusan otomotif, meri kita simak terlebih dahulu apa itu kurikulum merdeka?

Dikutip dari halaman resmi kurikulum.ac.id tepatnya pada halaman Kurikulum Merdeka, berikut adalah definisi singkat tentang Kurikulum Merdeka:

Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka sendiri. Dalam sistem ini, sekolah diberi otonomi untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan karakteristik lokal, serta potensi siswa. Tujuan utamanya adalah meningkatkan relevansi pendidikan dengan lingkungan sekitar, memfasilitasi pengembangan kreativitas, inovasi, dan kemandirian siswa, serta memberdayakan guru sebagai fasilitator pembelajaran yang efektif.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Penerapan Kurikulum Merdeka

Di pendidikan Indonesia, Kurikulum Merdeka ini bisa sukses terwujud apabila ada kerjasama yang baik andata pembelaran (guru) dan siswa siswinya. Di bagian ini, tim Custom Feast akan menuliskan contoh penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah menengah kejuruan (SMK) khususnya di SMK jurusan otomotif yang sesuai dengan tema blog Custom Feast.

Bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka yang bisa dilakukan di siswa SMK otomotif? mari kita simak salah satu contohnya di bawah ini:

Baca Juga  PAFI Kota Boul

Pembelajaran Berbasis Proyek

  • Proyek Perbaikan dan Modifikasi Kendaraan: Siswa diajak untuk melakukan proyek perbaikan dan modifikasi kendaraan sebagai bagian dari pembelajaran. Misalnya, siswa bisa bekerja dalam tim untuk memodifikasi motor atau mobil bekas menjadi lebih efisien atau bahkan mengkonversinya menjadi kendaraan listrik. Proyek ini memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teknis yang mereka pelajari di kelas dalam situasi nyata.
  • Kerja Sama dengan Industri: SMK Otomotif dapat bekerja sama dengan bengkel atau perusahaan otomotif untuk memberikan proyek nyata kepada siswa. Misalnya, siswa dapat diberikan tugas untuk melakukan perawatan berkala atau perbaikan pada kendaraan klien nyata di bawah pengawasan guru dan praktisi industri. Hal ini memberikan pengalaman kerja yang lebih mendalam kepada siswa sebelum mereka memasuki dunia kerja.

Masih banyak lagi contoh untuk penerapan Kurikulum Merdeka di sistem pendidikan Indonesia. Untuk memperbanyak informasi, referensi tekait Kurikulum Merdeka ini, jangan lupa untuk sering mengunjungi laman kurikulum.ac.id

Prinsi Kurikulum Merdeka

Ada 4 prinsip yang ada di kurikulum ini, di bawah ini adalah penjelasan tentang 4 prinsip yang kami ambil dari website resmi kurikulum.ac.id:

  1. Fleksibilitas: Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan konteks lokal, termasuk budaya, tradisi, dan karakteristik siswa.
  2. Relevansi: Dengan memberikan ruang bagi pengembangan kurikulum INDONESIA yang berbasis pada kebutuhan lokal, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan lingkungan sekitarnya.
  3. Kreativitas dan Inovasi: Sistem ini mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, baik dari segi metode pengajaran maupun penilaian hasil belajar.
  4. Pemberdayaan Guru dan Siswa: Kurikulum Merdeka memperkuat peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang memahami kebutuhan dan potensi siswa, sementara juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka.
Baca Juga  Lelang Mobil Bank BRI

 

Similar Posts